20/02/2015

Tujuh Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Menulis Skenario




Skenario, atau Screenplay, adalah gambaran cerita yang akan dihadirkan dalam adegan secara tertulis. Mengapa dikatakan gambaran cerita? karena dalam skenario berisi gambaran adegan-adegan yang ditulis secara runtut dari awal cerita hingga ending sebuah cerita. Jadi, skenario ini berisi deskripsi-deskripsi sebuah peristiwa, benda, ruang dan waktu yang ada dalam sebuah cerita.

Bahasa skenario tidak sama dengan bahasa novel atau cerpen. Skenario bukanlah karya sastra, sehingga bahasanya tidak mendayu-dayu, penuh analogi, dan kiasan-kiasan seperti dalam  novel dan cerpen. Penggunaan bahasa kiasan dalam skenario justru bisa menimbulkan makna lain bagi pembacanya, dalam hal ini sutradara dan pemain, sehingga lain pula dalam eksekusi di lapangan. Namun, dalam skenario kerap juga memakai bahasa gaul (bukan alay), dan ini lebih disukai script editor PH atau stasiun televisi.

Setidaknya ada tujuh hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan skenario adalah :

  1. Menggunakan deskripsi yang mudah dimengerti dan tidak bertele-tele. Bahasa dalam skenario harus to the point, tidak berputar-putar tidak jelas.
  2. Memuat adegan-adegan yang dapat divisualisasikan. Dunia film di Indonesia belum semaju Hollywood, sehingga tidak semua adegan yang ada dalam bayangan kita dapat divisualisasikan. Misalkan adegan istana negara yang dibom, atau mahluk luar angkasa yang sangat ganas mengobrak-abrik gedung-gedung perkantoran di Jakarta. Kita doakan saja semoga industri perfilman di tanah air terus berkembang pesat sehingga tehnologi yang digunakan pun akan semakin canggih.
  3. Cerita harus rasional. Seorang sutradara pernah memberi pesan, hormatilah pemikiran penonton. Artinya, cerita yang kita buat haruslah sesuai dengan logika berpikir orang banyak.
  4. Cerita harus tuntut dari awal hingga akhir. Cerita yang lompat-lompat hanya akan memusingkan pembacanya, sehingga tak akan sampai pada tahap produksi.
  5. Lima belas menit pertama harus bisa mengikat penonton. Laku tidaknya sebuah tayangan bergantung pada menit-menit awalnya. Kalau dari awal ceritanya sudah datar dan membosankan, penonton akan pergi, atau beralih ke tayangan lainnya. Maka dari itulah berlaku istilah 15 menit pertama. Maksudnya, dalam 15 menit pertama kita harus bisa menghadirkan sebuah tayangan yang membuat hati penonton berdecak kagum, penasaran, dan tidak ingin meninggalkan tempat barang sebentar.
  6. Pahami kaidah penulisan kalimat. Sebagai penulis skenario, kita harus paham kapan harus menempatkan tanda titik, koma, tanda seru, dan tanda kutip. Hal ini terlihat sepele, namun ada script editor yang kesal gara-gara penulis skenarionya tidak paham akan hal itu, sehingga membuatnya pusing sendiri, dan tidak mau memakai jasa si penulis skenario itu lagi.
  7. Pahami istilah-istilah dalam dunia skenario. Misalkan : Cut To, Dissolve To, Paralel Cut To, dan sebagainya. Hal ini sangat penting karena untuk menyamakan persepsi pengambilan gambar oleh sutradara.
Okaay, itulah tujuh hal yang harus dipahami apabila ingin menulis skenario sebagai pengenalan dunia penulisan skenario.



0 comments:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Post a Comment