Hal-hal lainnya yang perlu dipersiapkan secara dini oleh seseorang yang ingin jadi penulis adalah :
Kuasai Aturan Penulisan Tanda Baca
Banyak penulis pemula yang sangat amburadul dilihat dari sisi penulisan tanda baca dalam kalimat. Di sekolah dasar kita sudah diajarkan bagaimana kaidah-kaidah dalam menulis sebuah kalimat. Bagaimana tanda "koma" itu dipakai dalam kalimat, tanda "titik" itu ditempatkan di mana, tanda "kutip" bagaimana penggunaannya, dan lain sebagainya.
Yang lebih parah lagi adalah penulisan awalan "di, ke, dari" banyak disepelekan oleh penulis pemula. Atau bisa saja karena ketidaktahuan mereka akan hal ini. Penulisan awalan "di" yang seharusnya disambung dengan kata di belakangnya malah dipisah, yang seharusnya dipisah malah disambung.
Hal-hal di atas kelihatannya sepele, namun jika naskah kita sudah masuk ke meja redaksi media ataupun penerbit, bisa-bisa ditolak. Karenanya, seorang penulis harus bisa menguasai kaidah-kaidah penulisan kalimat dan tanda baca.
Banyak Membaca
Membaca adalah bagian dari pengisian bahan bakar bagi otak kita. Tanpa membaca maka otak akan mengalami kebuntuan berpikir. Dengan membaca, otak dan pikiran kita punya segudang khasanah pengalaman dan pemahaman dari berbagai hal.
Membaca dalam hal ini termasuk juga membaca novel, cerpen, film atau buku karya orang lain. Dengan banyak membaca cerita, otak kita mempunyai banyak pengalaman bertutur sebuah cerita, sehingga ketika kita menulis cerita untuk karya kita sendiri, secara otomatis otak kita akan mengarahkan pada alur cerita yang bagus.
Ikuti Kursus Menulis
Menulis adalah keahlian, keahlian datangnya bisa dari bakat dan bisa juga karena diasah. Bagi sebagian orang, menulis pertama kali bisa langsung mengalir dan hasilnya juga enak dibaca. Ini karena ia punya bakat. Namun, ada yang sangat sulit untuk menghasilkan tulisan yang bagus meski barang satu halaman. Nah, kamu yang bertipe seperti yang terakhir disebutkan ini hendaknya rajin mengikuti kursus-kursus ataupun workshop menulis yang pembicaranya penulis senior.
Mengikuti kursus atau workshop menulis tidak hanya untuk menambah wawasan bagaimana teknik menulis yang baik, tapi juga sebagai ajang mencari jaringan. Karena, penulis itu membutuhkan jaringan untuk bisa mengembangkan karya-karyanya.
Buat Jadwal Menulis dan Konsisten
Kelemahan para penulis pemula adala mereka tidak mempunyai jam menulis yang pasti.Bagi mereka, menulis dilakukan tatkala ada ide atau mood. Padahal jadwal menulis itu akan membiasakan kita untuk konsisten pada tujuan yang hendak kita capai. Jadwal menulis dalam sehari itu tidak perlu lama-lama, tiga jam sehari sudah cukup, asalkan konsisten. Janganlah mengulur-ulur waktu ketika hendak menulis. Semua harus terjadwal.
Demikian kiranya bagaimana seorang penulis pemula hendaknya mempersiapkan diri lebih matang sebelum benar-benar memutuskan untuk menjadi seorang penulis profesional.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Suka dengan artikel ini? pliis LIKE fanpage Titian Penulis yaa... :)
terimaksih infonya, dan jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2BNthKE
ReplyDelete