25/02/2015

Persiapkan Ini Sebelum Memutuskan Jadi Penulis (Bag. 1)



Profesi menjadi seorang penulis sekarang ini boleh dibilang sudah banya dilirik banyak orang. Semakin banyaknya komunitas kepenulisan, dibarengi dengan semakin tumbuh suburnya usaha penerbitan (publishing) baik yang independent maupun berlabel, mengindikasikan peluang di dunia ini sangat prospektif. Sementara dalam dunia skenario, banyaknya stasiun televisi swasta yang membuat program drama juga menjadi daya tarik tersendiri untuk penulis agar bisa berkarya di sana.

Namun, apakah langkah untuk menjadi seorang penulis itu semudah membalikkan daun di tangan? Tentu saja tidak. Banyak liku dan aral yang akan dihadapi seorang penulis pemula sebelum menjadi penulis dengan banyak karya dan dikenal luas.

Untuk itu, sebelum memutuskan menjadi seorang penulis, hendaknya kawan-kawan mempersiapkan hal-hal berikut ini :

Mental. 
Mental adalah modal paling utama untuk menekuni bidang kepenulisan. Jangan berharap jadi seorang penulis jika mental kita masih sekelas tempe. Butuh mental sekuat baja agar cit-cita menjadi seorang penulis bisa terwujud. karena begini, awal mula menjadi seorang penulis itu saya ibaratkan seperti tukang batu yang memecahkan batu-batu kali. Semakin keras palu dipukul, semakin besar kemungkinan batu itu pecah. Namun jangan harap hanya dengan sekali pukul batu bisa pecah.

Seorang penulis pemula, kebanyakan, akan merasa sangat sulit untuk mulai menuliskan kalimat di awal-awal, ada juga yang kesulitan mengembangkan cerita, sehingga tulisan yang telah dibuatnya tak ada alur ceritanya, hanya lompatan-lompatan kejadian dari satu peristiwa ke peristiwa lain. Apabila mengalami hal seperti ini, hendaklah bersabar dan jangan putus asa. Teruslah berlatih menulis, karena menulis itu hanyalah masalah kebiasaan.

Persoalan mental bagi penulis pemula tidak hanya berhenti sampai di situ. Ketika seorang penulis pemula mengajuan karyanya ke penerbit, atau PH (production house), tidak serta-merta menjamin akan langsung lolos. Karena dengan berbagai pertimbangan, biasanya penerbit, atau PH, akan menolak naskah yang ia ajukan. Pertimbangan-pertimbanagn tersebut antara lain adalah, nama penulis yang belum dikenal, dan apalagi yang baru muncul, kualitas tulisannya.

Karenanya, seorang penulis pemula harus bermental kuat terhadap segala macam penolakan. Tidak kemudian melempem seperti kerupuk yang tersiram air.

Ketahui Karakteristik Media
Media, atau penerbit, atau PH, mempunyai karakteristik masing-masing. Majalah Femina misalnya, berbeda karakteristiknya dengan majalah Hai. Penerbit Republika akan berbeda karakteristiknya dengan penerbit Gramedia misalnya. Nah, hal-hal yang seperti itu sudah seharusnya dipahami oleh seorang penulis pemula sehingga naskah yang ia kirim tidak salah sasaran.



Suka dengan artikel ini? pliis LIKE fanpage Titian Penulis ya...  :)

0 comments:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Post a Comment